Saturday 18th of May 2024

Waktu Mustajab untuk Membaca Allahuma Yassir Wala Tu'assir, Sepertiga Malam Menjadi Salah Satunya

×

Waktu Mustajab untuk Membaca Allahuma Yassir Wala Tu'assir, Sepertiga Malam Menjadi Salah Satunya

--

Sementara itu, perintah dalam doa ini terkandung pada kata "Yassir" yang berarti "Mudahkanlah". Sedangkan larangan terkandung dalam kata "Laa tu'assir" yang memiliki arti "Jangan mempersulit".

Waktu Mustajab untuk Berdoa Allahuma Yassir

Salah satu tujuan dari doa adalah supaya bisa terkabul. Oleh karena itu, kita harus bisa memaksimalkan doa dengan memanjatkannya di waktu yang mustajab. Berikut adalah 13 waktu terbaik untuk berdoa.


1. Sahur atau sepertiga malam terakhir
Allah SWT mencintai hamba-Nya yang kerap berdoa di waktu sepertiga malam terakhir. Allah SWT berfirman yang artinya: "Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan" (QS. Adz Dzariyat: 18).

2. Berbuka Puasa
Waktu buka puasa juga merupakan salah satu waktu yang terdapat banyak keberkahan dan waktu yang mustajab untuk berdoa. Salah satu hadis berbunyi: '"Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzalimi" (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi).

Baca juga: Bacaan Doa Kedua Orang Tua Untuk Orang Banyak Arab, Latin, dan Terjemahan Indonesia

Baca juga: Kumpulan Contoh Bacaan Idgham Mutamatsilain dalam Al Quran, Mempermudah dalam Memahami Hukum Tajwidnya

Baca juga: Pengertian Idgham Mutamatsilain, Hukum Bacaan, Serta Contohnya

3. Malam Lailatul Qadar
Ini adalah malam ketika Allah SWT menurunkan Al-Qur'an. Pada malam ini juga, Rasulullah SAW menganjurkan umat islam untuk banyak beribadah dan berdoa kepada Sang Khalik.

4. Adzan Sedang Berkumandang
Ketika Adzan, Rasulullah menganjurkan umat muslim untuk menjawab adzan sekaligus berdoa. Rasulullah SAW bersabda: "Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang" (HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: "Hasan Shahih").

Sumber:

UPDATE TERBARU