Friday 17th of May 2024

Gus Yahya Sampaikan Jihad Santri di Jalan untuk Jayakan Negeri, Ungkap sebagai Kado Istimewa di Hari Santri

×

Gus Yahya Sampaikan Jihad Santri di Jalan untuk Jayakan Negeri, Ungkap sebagai Kado Istimewa di Hari Santri

--

ASCOMAXX.com - Gus Yahya baru-baru ini menyampaikan mengenai jihad santri yang turun kejalan sebagai jihan untuk jayakan negeri. Hal ini disampaikan pada hari Santri, Sabtu (21/10/2023). Ketua Umum PBNU tersbut juga menegaskan pentingnya peran santri dalam membangun negeri.

Peran ini, antara lain, terwujud melalui semangat jihad fi sabilillah yang telah ditekankan sejak zaman perang kemerdekaan. KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menyampaikan pesan ini saat melepas acara Jalan Santai Hari Santri, Sabtu (21/10/2023).


Acara tersebut dihadiri oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Wamenag Saiful Rahmat Dasuki, serta berbagai pejabat penting lainnya.

Gus Yahya mengingatkan peran penting santri dalam jihad fii sabilillah untuk mempertahankan NKRI, menjaga Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan UUD 1945.

"Mari kita berjuang. Negara ini didirikan melalui perjuangan, dan masa depannya juga harus dicapai melalui perjuangan. Jihad santri adalah kunci kejayaan negara ini," tegasnya.

Baca juga: Lowongan Kerja Bank BRI Terbaru Tahun 2023, Freshgraduate Silahkan Mendaftar!

Baca juga: Nyaris Tewas! Kronologi Wanita Hamil Dipaksa Aborsi, Ditendang dan Diancam Akan Dihabisi!

Baca juga: Daftar 6 Kecamatan Baru di Kabupaten Pasaman Utara, Jadi Rencana Pemekaran Terbaru Pasbar

Gus Yahya menekankan bahwa kejayaan negeri ini tidak dapat terwujud tanpa adanya upaya perjuangan dari warganya. Perjuangan ini harus dilandasi oleh semangat kepahlawanan, seperti yang dicontohkan oleh para pahlawan dalam sejarah Indonesia.

Dia menjelaskan bahwa pemilihan Surabaya sebagai pusat perayaan Hari Santri tidak terlepas dari sejarah Resolusi Jihad yang dicanangkan oleh para ulama pada tanggal 22 Oktober 1945.

Pada saat itu, mereka berkumpul di Surabaya dan mendesak pemerintah untuk memobilisasi rakyat dalam jihad fii sabilillah, untuk melindungi NKRI dari upaya sekutu yang ingin menjajah kembali.

"Surabaya menjadi pusat dari pertarungan mempertahankan NKRI. Peristiwa itu menjadi titik penting sebagai pondasi keberlangsungan proklamasi," jelas Gus Yahya.

"Mari jangan sampai kejayaan yang telah diperjuangkan para pahlawan itu batal di masa depan karena kita tidak mampu meneladani kepahlawanan mereka," sambungnya.

Menag Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan bahwa penyelenggaraan jalan santai ini bertujuan untuk merayakan Hari Santri sambil menjaga kesehatan dan memberikan nuansa kegembiraan. Acara Hari Santri seharusnya dirayakan dengan penuh sukacita.

Sumber:

UPDATE TERBARU