Saturday 3rd of May 2025
×

Sejarah Pondok Pesantren Al Huda Jetis Kebumen, Perpaduan Antara Salaf dan Modern

Sejarah Pondok Pesantren Al Huda Jetis Kebumen, Perpaduan Antara Salaf dan Modern

--

Orang tuanya menangis terharu dan bahagia sambil meneriakkan “Solihin hidup kembali” berulang-ulang. Setelah itu, mereka melanjutkan dialognya tentang kisah perjalanan hidupnya dan beliau minta ijin untuk meneruskan perjalanan ziarah ke Pamijahan Jawa Barat dan melanjutkan mencari ilmu di Makkah. Orang tuanya pun merestui dan memberikan ijin kepadanya.

Baca juga: Harga Makanan dan Minuman di Marawa Beach Club Terbaru 2023, Kuliner Asik dengan Pemandangan Cantik


Baca juga: Harga Tiket dan Jadwal Bus Cirebon Bandung PP Terbaru 2023, Lengkap dengan Informasi Kontaknya

Baca juga: Rekomendasi Travel Samarinda Bontang Sangatta PP, Miliki Armada Terbaik dan Harga Tiket Murah

Setelah ziarah dari Pamijahan Jawa Barat, beliau sowan lagi kepada Pak Kyainya di Wringin Agung Jawa Timur untuk melaksanakan keinginannya belajar di Makkah. Akhirnya beliau berangkat ke Makkah dan menuntut Ilmu Thariqoh di Jabal Qubbais kepada Syekh Abdur Rauf dan dilanjutkan kepada Syekh Sulaiman Zuhdi.

Setelah beberapa tahun akhirnya beliau mempunyai ilmu yang tinggi dan menjadi Mursyid serta diberi nama baru yaitu “K.H. Abdurrahman”. Selanjutnya beliau pulang ke Tanah Air Indonesia.

Di Tanah Air Indonesia beliau mengajarkan Ilmu Thariqah di Desa Kelahirannya yaitu Ambal Kebumen. Karena pengajiannya sambil memutar tasbih akhirnya ajaran beliau difitnah dan dilaporkan ke Penjajah Belanda bahwa Mbah Abdurrahman sedang mengajarkan membuat bom untuk memberontak.

Akhirnya beliau ditangkap Pasukan Belanda dan dibawa ke Pusat Pemerintahan Belanda di Kebumen. Setelah ditanyakan kepada para Kyai kepercayaan pimpinan penjajah penguasa Kebumen saat itu, ajaran beliau dinyatakan aman dan tidak berpotensi memberontak.

Sumber:

UPDATE TERBARU