Tuesday 23rd of April 2024

Penyakit Konstipasi atau Sembelit: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, dan Perawatannya

×

Penyakit Konstipasi atau Sembelit: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, dan Perawatannya

--

Kode ICD nya sendiri yaitu K59.0. Kode ini jelas akan berbeda dengan kode-kode ICD 10 dari kondisi kesehatan yang menyerang tubuh lainnya.

Gejala Konstipasi

Gejala-gejala ini terkait dengan berbagai penyebab, termasuk asupan serat yang rendah, gangguan emosi atau saraf, gangguan sistemik dan struktural, kejengkelan akibat obat, dan infeksi.


Di mana konstipasi sendiri juga dikenal dengan sebutan sembelit yang dapat diartikan kondisi sulit buang air besar. Meskipun frekuensi buang air besar setiap orang bisa berbeda-beda. Tetapi seseorang bisa dinyatakan mengalami konstipasi atau sembelit kurang dari 3 kali dalam seminggu.

Untuk gejala konstipasi atau sembelit cukup beragam seperti:

  • mengejan,
  • rasa tidak tuntas setelah BAB,
  • tinja kering dan keras,
  • ukuran tinja sangat besar atau kecil,
  • nyeri perut, mual,
  • kembung,
  • rasa mengganjal pada rektum,
  • bahkan sampai tidak nafsu makan.

Baca juga: Berikut Kode ICD 10 Pada Penyakit Sariawan, Beserta Penyebab yang Sering Terjadi!

Baca juga: Mengenal Penyakit Asma Gastroenteritis (Mutaber): Pengertian, Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, dan Pengobatannya

Baca juga: Apa Arti Kode ICD 10 GEA? Sebuah Cara Untuk Mendiagnosis Penyakit, Begini Faktanya

Penyebab Konstipasi

Untuk penyebab utama konstipasi yang paling sering dan kerap terjadi dan dirasakan oleh penderita yaitu karena adanya tinja yang bergerak terlalu lambat di saluran pncernaan. 

Selain itu, ada beberapa faktor risiko lain yang bisa memicu konstipasi, seperti misalnya:

  1. Adanya gangguan hormon yang disebabkan oleh diabetes, hiperparatiroidisme, kehamilan maupun hipotiroidisme.
  2. Adanya gangguan otot penggerak usus, seperti pada dyssynergia.
  3. Adanya gangguan saraf, biasanya terjadi pada pengidap penyakit parkinson, cedera saraf tulang belakang, stroke serta multiple sclerosis.
  4. Penyakit usus atau rektum, seperti misalnya penyumbatan usus, kanker usus besar, fisura ani serta kanker rektum.

Pengobatan Konstipasi

Sedangkan untuk pengobatan maupun penanganan sendiri sebenarnya akan lebih ke pengobatan yang bertujuan untuk mengatasi penyakit yang mendasari. Umumnya penanganan konstipasi dimulai dari perubahan pola makan dan gaya hidup seperti:

  • Konsumsi air dan makan makanan berserat
  • Perbaiki pola makan.
  • Perbanyak aktivitas fisik/olahraga.

Sumber:

UPDATE TERBARU