Tuesday 14th of May 2024

Sejarah Tragis Tragedi Paiton 2003 Kecelakaan Bus Wisata Study Tour ke Bali yang Ditabrak Truk Hingga Terbakar

×

Sejarah Tragis Tragedi Paiton 2003 Kecelakaan Bus Wisata Study Tour ke Bali yang Ditabrak Truk Hingga Terbakar

--

Sejarah Tragis Tragedi Paiton 2003

Kejadian ini sendiri bermula ketika serombongan siswa melakukan study tour ke pulau bali yang mana merupakan hal yang sangat wajar di Indonesia. Sesudah menyelesaikan agenda tersebut ratusan siswa kelas dua Sekolah Menengah Kejuruan Yayasan Pembina Generasi Muda (Yapemda) balik kanan menuju kota asalnya, Sleman, Yogyakarta.

Rombongan yang gembira karena sudah refreshing ini mengendarai tiga bus AO Transport yang melaju beriringian tak lama usai azan Isya berkumandang, Rabu malam, 8 Oktober 2003 silam.


Perjalanan Bus seringkali mengalami masalah. Mulai dari mengalami adanya kaca yang retak dan membuat bus harus berhenti untuk memperbaikinya. Usai diperbaiki, mereka kembali melanjutkan perjalanan. Namun, sebelum sampai di Pelabuhan Ketapang, Bus kembali mengalami masalah, yaitu atap bus yang tersangkut kabel listrik.

Baca juga: Sejarah Irigasi di Indonesia, Ternyata Jadi Alasan Adanya Waduk Serbaguna Pertama

Baca juga: Daftar Wisata Situs Candi di Mojokerto Jawa Timur, Bisa Jadi Rekomendasi Tempat Wisata Sejarah

Baca juga: Sejarah Wisata Curug Cantel yang Mengikat Dua Tebing Dari Aliran Sungai Kalipedes Jawa Tengah

Kejadian berdarah ini bermula ketika bus melewati tanjakan di tikungan Jalan Raya Surabaya-Banyuwangi, kawasan Banyu Blugur, Situbondo, Jawa Timur.

Kala itu sebuah truk kontainer tiba-tiba memotong jalur dan langsung menabrak bagian depan bus. Sejurus kemudian, truk tronton juga menghantam bagian belakang bus nahas tersebut. Bus kemudian terjepit oleh kedua truk.

Tak berselang lama, api berkobar di bagian depan bus yang dipicu oleh tangki bahan bakar truk bernomor polisi L 8493 F pecah dan terperciki api sekering listrik bus.

Kobaran api yang kian membesar membuat para siswa panik berlarian ke arah belakang sambil berteriak meminta tolong. Nahas pintu belakang tak bisa terbuka lantaran tertabrak truk tronton dari arah belakang. Selain itu, tak ada alat pemecah kaca yang tersedia di dalam bus. 

Belakangan terungkap pengemudi bus yang mengalami kecelakaan maut itu adalah hanya seorang sopir cadangan. Dia adalah bernama Budi, sedangkan sopir sebenarnya adalah Armando. Kabarnya keduanya melarikan diri setelah kejadian berlangsung namun dari pihak perusahaan bus tersebut menyangkal dan tidak mengakui jika para sopir sempat melarikan diri. Pihak perusahaan mengungkapkan para sopir membantu mengeluarkan para penumpang yang mengalami kecelakaan bus.

Semoga informasi yang kami sampaikan kali ini bisa menambah wawasan untuk kita semua dan seperti yang dikutip dari proklamator kita, jangan sekali-kali melupakan sejarah. 

Sumber:

UPDATE TERBARU