Friday 29th of March 2024

Perbedaan Hukum Pidana dan Perdata Beserta Contoh Kasusnya

×

Perbedaan Hukum Pidana dan Perdata Beserta Contoh Kasusnya

--


1. Dasar timbulnya perkara

Perkara perdata timbul karena terjadi pelanggaran terhadap hak seseorang seperti diatur dalam hukum perdata. Sedangkan Perkara pidana timbul karena terjadi pelanggaran terhadap perbuatan pidana yang telah ditetapkan dalam hukum pidana. Perbuatan pidana tersebut bersifat merugikan negara, mengganggu ketertiban umum, dan mengganggu kewibawaan pemerintah.

Baca juga: Arti Kata Kolay yang Viral TikTok Ternyata Sudah Lama Digunakan di Facebook, Ini Maknanya yang Ambigu


Baca juga: Daftar Pemain Film Holy Spider (2022), Tayang Perdana di Cannes Film Festival & Rabut Penghargaan Aktris Terbaik

Baca juga: Link Baca Manhwa I Shall Master This Family (Lombardy Family) Chapter 94 Bahasa Indonesia, Vestian Berkhianat

2. Inisiatif berperkara

Pada perkara perdata, inisiatif berperkara berasal dari pihak yang merasa dirugikan. Sedangkan dalam perkara pidana, inisiatif berperkara berasal dari pihak penguasa negara melalui aparaturnya yaitu Polisi dan Jaksa Penuntut Umum.

3. Istilah yang digunakan

Pada perkara perdata, pihak yang mengajukan perkara ke muka hakim disebut “Penggugat”, sedangkan pihak lawannya adalah “Tergugat”. Sedangkan dalam perkara pidana, pihak yang mengajukan perkara ke muka hakim disebut Jaksa Penuntut Umum.

Pihak yang disangka melakukan kejahatan/perbuatan pidana disebut “Tersangka”, dan apabila pemeriksaannya diteruskan ke Pengadilan, maka pihak yang disangka melakukan kejahatan disebut “Terdakwa”.

4. Tugas hakim dalam acara

Pada perkara perdata, tugas hakim adalah mencari kebenaran sesungguhnya dan sebatas dari apa yang dikemukakan dan dituntut oleh pihak-pihak.

Sumber:

UPDATE TERBARU