Friday 2nd of May 2025
×

Mengenal Biodiesel B35, Bahan Bakar ini Diterapkan Per Awal Februari 2023 Oleh ESDM, Kualitas di Atas Solar?

Mengenal Biodiesel B35, Bahan Bakar ini Diterapkan Per Awal Februari 2023 Oleh ESDM, Kualitas di Atas Solar?

--

ASCOMAXX.com - Lewat artikel pada kesempatan kali ini, akan kami berikan informasi tentang b35, biodiesel yang diluncukan awal februari. Simak sampai tuntas rangkuman ini.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) telah menyatakan bahwa penggunaan bahan bakar nabati jenis biodiesel dengan porsi 35 persen (B35) akan mulai berlaku pada 1 Februari 2023.


Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menerbitkan surat edaran terbaru ini pada 28 Desember 2022.

Baca juga: Gelontorkan Dana Rp 578 Miliar Buat Bendungan Gongseng, Pemerintah Galakkan Produksi Pertanian Lokal

Baca juga: Resmi! Pemerintah RI Hapus BBM Spesifikasi Rendah Ini Mulai Januari 2023

Baca juga: Profil Bendungan Karalloe Sulawesi Selatan, Pemerintah Gelontorkan Dana Sebesar Rp 1,27 Triliun

Edaran ini tertera no. 10.E/EK.05/DJE/2022 tentang pelaksanaan pentahapan penggunaan bahan bakar biodiesel sebagai campuran solar dalam anggaran Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Berdasarkan surat edaran terbaru dari Departemen ESDM, penundaan pencampuran biodiesel 35% (B35) hingga 1 Februari 2023 karena kebijakan Badan Pengarah Badan Pengelola Perminyakan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Mengenal B35

B35 merupakan campuran antara biodiesel dan bahan bakar solar berbahan dasar minyak sawit (BBN). Seperti namanya, kandungan minyak sawit dalam bahan bakarnya adalah 35% dan sisanya 65% minyak solar.

Dilansir dari Kompas, program biodiesel bertujuan meningkatkan penyediaan energi bersih secara berkelanjutan. Dulu biodiesel Indonesia melalui proses yang cukup panjang hingga mencapai 35 persen campuran minyak sawit.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) mengatakan, program mandatori biodiesel sudah ada sejak 2008 dan kandungan campurannya adalah 2,5 persen minyak sawit. Keberhasilan program wajib ini menyebabkan porsi biodiesel meningkat secara bertahap menjadi 7,5% dari tahun 2008 hingga 2010.

Lima tahun kemudian, tepatnya April 2015, porsi biodiesel naik lagi dari 10% menjadi 15%. Hingga 1 Januari 2016, Kementerian ESDM meningkatkan kandungan biodiesel menjadi 20 persen, atau disebut B20.

Sumber:

UPDATE TERBARU