Friday 17th of May 2024

Asal Usul Tradisi Munggahan, Sambut Ramadhan dengan Kehangatan Makan Bersama

×

Asal Usul Tradisi Munggahan, Sambut Ramadhan dengan Kehangatan Makan Bersama

--

Munggahan ini biasanya dilaksanakan dengan cara yang cukup bervariasi tergantung di daerah masing – masing. Ada yang berkumpul dengan keluarga, tetangga, dan kerabat untuk berdoa dan makan bersama.

Ada juga yang melakukan tahlil di mushola dengan membawa berkat atau makanan yang ditaruh di dalam takir yang nantinya akan di tukarkan dengan berkat atau takir yang dibawa oleh tetangga yang lain. Jadi bisa saling merasakan makanan satu sama lain.


Dilakukannya tradisi munggahan ini merupakan sebagai bentuk rasa syukur karena kita masih diberikan kesempatan oleh Allah Swt untuk bertemu dengan bulan suci ramadhan dan melaksanakan puasa ramadhan lagi.

Baca juga: Sakramen Baptis Adalah: Pengertian dan Tahapan yang Harus Dilakukan

Baca juga: 4 Ide Tema Unik Kegiatan Pondok Ramadhan Jelang Puasa 2023, Cocok Buat Kegiatan di Sekolah dan Pesantren

Baca juga: Daftar Bansos Ramadhan 2023 yang Akan Cair Lengkap Dengan Jadwalnya, Dari PKH Hingga PIP

Masyarakat sunda juga menyebut munggahan dengan istilah lain yakni papajar. Namun, sekarang sepertinya sudah tidak banyak yang tau tentang istilah papajar. Yang lebih dikenal hingga saat ini adalah istilah munggahan.

Nah, itulah asal usul dari tradisi munggahan atau papajar yang masi melekat di kebiasaan masyrakat hingga saat ini.

Semoga artikel ini bermanfaat dan diberkahi segala perbuatan di bulan puasa kita tahun ini.

Sumber:

UPDATE TERBARU