Friday 3rd of May 2024

50+ Papatah Sunda Kahirupan dari Orang Tua, Menjadi Pengingat dalam Berhati-hati Menjalani Hidup

×

50+ Papatah Sunda Kahirupan dari Orang Tua, Menjadi Pengingat dalam Berhati-hati Menjalani Hidup

--

26. Ulah nyatur tanpa bukur, témbongkeun jati diri ku pagawéan leungeun anjeun.

Jangan berkata tanda bukti, tunjukkan jati diri oleh karya nyatamu.


27. Gunung teu meunang dilebur, sagara teu meunang diruksak, buyut teu meunang direumpak.

Gunung, danau, hutan, dan alam semesta tidak boleh dirusak. Orang Sunda berpandangan bahwa alam memberikan manfaat bagi kehidupan manusia jika alam dijaga, dilestarikan, dan digunakan secukupnya. Jika alam rusak dan dikuras secara berlebihan, akan menimbulkan kesengsaraan bagi manusia dan keturunannya.

28. Kudu boga pikir rangkepan ulah hurapok haripeut ku teuteureuyeun.

Harus waspada dan penuh pertimbangan, jangan mudah tergiur oleh iming-iming.

29. Lamun rék lumampah kudu nepi méméh indit.

Kalau mau mengerjakan atau melakukan sesuatu harus direncanakan matang-matang, harus diperhitungkan akibatnya.

30. Sing ati-ati mawa diri ngarah teu sereg di buana logor di liang jarum.

Harus hati-hati bertutur kata dan menjaga tingkah laku agar tidak malu berada di tempat orang banyak.

31. Ulah sok nyengseurikeun upih ragrag – jangan pernah menghina atau menertawakan keadaan orang tua karena (jika panjang umur) keadaan tersebut akan dialami.

32. Ulah sok ninggalkeun hayam dudutaneun – jangan pernah meninggalkan pekerjaan yang belum beres. Orang tua Sunda baheula selalu mengjarkan anak cucunya untuk menuntaskan pekerjaan.

33. Tong ngeluh, éra kunu leuwih ripuh – jangan mengeluh, malu oleh yang lebih susah. Menjalani hidup harus tabah menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan.

34. Ulah mopo méméh nanggung – jangan menyerah sebelum berjuang. Nasihat ini mengajarkan kita untuk gigih dalam berjuang dan pantang menyerah sebelum mencoba.

35. Ulah harus omong batan goong – jangan bicara berlebihan melebihi kenyataan.

36. Ulah kuméok méméh dipacok – jangan kalah sebelum bertempur.

37. Ulah adéan ku kuda beureum– jangan merasa bangga dengan barang orang lain atau barang titipan.

38. Ulah agul ku payung butut – jangan menyombongkan keturunan atau membanggakan barang yang nilainya tidak seberapa.

39. Ulah asa aing uyah kidul – jangan sombong, merasa paling hebat dari yang lain.

40. Banda sasampiran, nyawa gagaduhan – jangan punya anggapan harta dan umur punya kita, semua hanya titipan.

41. Ulah belang bayah gindi pikir – jangan punya pikiran jelek pada sesama manusia.

42. Ulah bentik curuk balas nunjuk, capétang balas miwarang – jangan cuma bisa nyuruh-nyuruhnya padahal dirinya sendiri tidak mau bekerja.

43. Ulah beunghar méméh boga – jangan banyak gaya atau keinginan yang melebihi keadaan dan kemampuan.

44. Kudu bisa ka bula ka balé – harus bisa bergaul dengan semua orang dari berbagai golongan.

45. Lamun barang béré ulah cukup belengur baraga naya – kalau memberi bantuan kepada orang lain jangan sampai melupakan/ merusak diri sendiri.

46. Ulah cul dogdog tinggal igel – jangan meninggalkan pekerjaan yang sudah jelas demi mengejar yang belum jelas.

47. Datang kudu katénjo tarang, undur kudu katénjo punduk – datang harus permisi, pulang juga harus pamit. Menandakan punya tatakrama dan sopan santun serta tidak ada masalah.

48. Ulah daék macok embung dipacok – jangan licik atau mau untung sendiri.

49. Élmu tungtut dunya siar, sukan-sukan sakadarna – harus seimbang dalam menuntut ilmu dan mencari rejeki.

50. Ulah gindi pikir belang bayah – Jangan iri dengki, julid, dan berhati kotor.

Nah, itu dia ringkasan informasi yang dapat kami sampaikan kepada kalian semua. Semoga sedikit banyak artikel ini bisa berguna dan bermanfaat ya.

Sumber:

UPDATE TERBARU