Sosok Nyata Qin Shi Huang: Kaisar Pertama Tiongkok, Penyatu Bangsa, dan Misteri di Balik Makam Terakota
--
Salah satu warisan fisik yang paling terkenal dari masa pemerintahannya adalah Tembok Besar Tiongkok. Meski tembok yang kita lihat sekarang sebagian besar adalah hasil renovasi dinasti selanjutnya, Qin Shi Huang-lah yang pertama kali menghubungkan tembok-tembok pertahanan kecil untuk melindungi wilayahnya dari serangan suku nomaden utara.
Namun, di balik kegemilangannya, Qin Shi Huang dikenal sangat terobsesi dengan kematian. Ia sangat takut kehilangan kekuasaannya dan menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya untuk mencari "Ramuan Keabadian". Obsesi ini ironisnya justru mempercepat kematiannya, yang diduga akibat meminum merkuri yang ia percaya sebagai obat panjang umur.
Baca juga: ShortBox 2025 Apakah Terbukti Membayar? Cek Ulasan Pengguna Waspada Scam!
Misteri Makam Terakota: Pasukan di Alam Baka
Meski gagal mencapai keabadian fisik, Qin Shi Huang berhasil mencapai keabadian melalui sejarah. Pada tahun 1974, para petani secara tidak sengaja menemukan salah satu penemuan arkeologi terbesar abad ini: Prajurit Terakota (Terracotta Army).
| Fakta Unik | Keterangan |
|---|---|
| Jumlah Patung | Lebih dari 8.000 prajurit, 130 kereta, dan 520 kuda. |
| Detail Unik | Setiap wajah prajurit memiliki raut dan detail yang berbeda satu sama lain. |
| Fungsi | Dibuat untuk melindungi kaisar di kehidupan setelah kematian (alam baka). |
| Makam Utama | Hingga kini makam sang Kaisar sendiri belum dibuka karena kekhawatiran akan jebakan dan kandungan merkuri yang tinggi. |
Warisan dan Kontroversi
Sejarah memandang Qin Shi Huang dengan dua sisi. Di satu sisi, ia adalah pahlawan yang menyatukan bangsa. Di sisi lain, ia dikenal sebagai penguasa tiran yang membakar buku-buku filosofi dan mengubur hidup-hidup para cendekiawan yang tidak sejalan dengan paham Legalisme-nya.
Terlepas dari kontroversinya, tidak dapat dipungkiri bahwa tanpa Qin Shi Huang, identitas Tiongkok mungkin tidak akan pernah ada. Ia adalah sosok yang membuktikan bahwa visi yang kuat—meski dengan cara yang keras—dapat mengubah wajah dunia untuk selamanya.
Apakah menurut Anda Qin Shi Huang lebih pantas disebut sebagai pahlawan bangsa atau penguasa tiran? Sampaikan pandangan Anda di kolom komentar!