Wednesday 6th of August 2025
×

AWAS! Aplikasi Bintang Chip Diduga Penipuan dengan Skema Berkedok Investasi, Ternyata Dia Dalangnya

AWAS! Aplikasi Bintang Chip Diduga Penipuan dengan Skema Berkedok Investasi, Ternyata Dia Dalangnya

--

ASCOMAXX.com – Di kesempatan kali ini, kami akan membagikan informasis seputar aplikasi berkedok investasi yang lagi viral saat ini. Tetap simak kelanjutannya agar kamu tidak ketinggalan beritanya ya.

BintangChip Scam benar-benar akan terjadi tidak akan lama lagi! Untuk kamu yang baru gabung di aplikasi ini, siap-siap anda akan segera menjadi korban dan sebaiknya cepat cepat untuk tarik modal sebelum itu benar-benar tidak dapat dilakukan, dan uang kalian akan hilang.


Berdasarkan skema dan pola yang ditawarkan, BintangChip kemungkinan besar dirancang untuk bertahan diantara 6 sampai 12 bulan, tergantung pada arus masuk dana baru. Ini berdasarkan asumsi bahwa aplikasi mengatur arus kas dengan bijak melalui minimal top up besar, sistem penarikan yang tertunda, serta skema pembagian hasil yang terlihat “masuk akal”.

Read more: Profil Inda Putri Manurung, Jaksa Viral yang Cekcok dengan Nikita Mirzani, Lengkap dari Umur, Agama, Hingga Instagram

Read more: Siapa Farah Yuliani? Sosok yang Jadi Saksi Kunci dalam Penyelidikan Kematian Arya Daru Pangayunan

Yang jadi menarik perhatian netizen, BintangChip menerapkan minimal penarikan sebesar Rp. 20.000. Angka ini mungkin tampak kecil, tapi jika dilihat dari sisi pengelolaan kas, ini membantu mereka untuk mengatur likuiditas dana dan memperkecil risiko penarikan besar-besaran oleh pengguna baru. Sebagai tambahan, belum ada testimoni negatif dari pengguna. Semua testimoni yang beredar masih bersifat netral atau positif hal yang umum di awal peluncuran skema ponzi.

Hal semacam ini hanyalah masalah waktu. Beberapa aplikasi serupa yang terlihat stabil dan terus memberikan imbal hasil pada awalnya pun akhirnya runtuh begitu pemasukan dari pengguna baru menurun drastis.

Dalang Sebenarnya di Balik BintangChip

Seperti skema ponzi yang terjadi sebelumnya, penipuan berkedok investasi ini didalangi oleh orang yang berasal dari luar negeri. Hal ini bisa dilihat dari tata bahasa baik di situs maupun di grup. Mereka menggunakan bahasa Indonesia dengan translator, sehingga sangat mudah dikenali.

Sumber:

UPDATE TERBARU