Monday 29th of April 2024

Mitos Sumur Jalatunda yang Simpan Sejarah Panjang, Konon Jadi Pintu Ghaib Menuju Penguasa Laut Selatan

×

Mitos Sumur Jalatunda yang Simpan Sejarah Panjang, Konon Jadi Pintu Ghaib Menuju Penguasa Laut Selatan

--

ASCOMAXX.com - Berikut ini adalah informasi mengenai Mitos Sumur Jalatunda yang wajib kamu tahu sebelum memutuskan untuk berkunjung ke sini! Simak detail lengkapnya di bawah ini!

Pergi berwisata merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Dengan melakukan kegiatan tersebut banyak orang yang percaya akan memberikan hiburan dan untuk menjernihkan pikiran. Kegiatan tersebut pun juga didukung dengan adanya berbagai tempat wisata yang ada di Indonesia.


Sumur Jalatunda adalah sebuah objek wisata yang berada di kawasan dataran tinggi Dieng. Lokasi Sumur Jalatunda berada di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Bentuk Sumur Jalatunda bukan seperti sumur pada umumnya, melainkan sebuah lubang besar dengan air yang menggenang di dasarnya.

Baca juga: Daya Tarik Wisata Wanus Kediri, Jadi Spot Ngopi Aesthetic Andalan Anak Muda Buat Healing

Baca juga: Jam Buka-Tutup Wanus Kediri Nikmati Nuansa Syahdu yang Cocok Buat Healing Menenangkan Pikiran

Baca juga: Profil dan Biodata Sufmi Dasco Ahmad Wakil Ketua DPR RI Fraksi Gerindra, Guru Besar Ilmu Hukum

Ada yang menyebut bahwa Sumur Jalatunda adalah sumur terbesar di Indonesia. Sumur ini bukanlah sumur yang sengaja digali untuk tempat mengambil air, melainkan sebuah kenampakan alam yang terjadi secara alami.

Terbentuknya Sumur Jalatunda berasal kepundan Gunung Prahu Tua yang meletus bersamaan dengan terbentuknya Dataran Tinggi Dieng. Diperkirakan pasca letusan, kepundan atau kawah gunung tersebut kemudian terisi air hujan dan berubah menjadi sumur yang sangat besar dan dalam.

Air di dalam sumur ini berwarna kehijauan yang menandakan adanya kadar tembaga yang tinggi di dalamnya. Hal ini membuat air di Sumur Jalatunda tidak bisa dikonsumsi lantaran dapat menyebabkan keracunan. Sementara di dinding sumur ditumbuhi gulma liar yang lebat namun tanpa pagar pembatas, sehingga pengunjung harus berhati-hati agar tidak terperosok.

Sumber:

UPDATE TERBARU