Sunday 19th of May 2024

Kasus Ibu Tenggelamkan Bayi Ke Dalam Ember di Jakarta Selatan Masih Dalam Penyelidikan, Komnas PA : Diduga Alami Baby Blues

×

Kasus Ibu Tenggelamkan Bayi Ke Dalam Ember di Jakarta Selatan Masih Dalam Penyelidikan, Komnas PA : Diduga Alami Baby Blues

--

Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) turun tangan menginvestigasi kasus ibu yang diduga menenggelamkan bayi dalam ember di Jakarta Selatan. Komnas PA sendiri telah menemui ibu tersebut dan menyatakan yang bersangkutan mengalami baby blues syndrome.

"Kita monitor ke sana itu kemarin hari Jumat malam. Jadi itu kemarin kita udah datang ke sana ketemu ibunya. Ibunya itu namanya ibu si bayi itu dah ketemu, terus kita tanya-tanya memang dia mengalami sindrom baby blues dan ada sedikit depresi pada saat diagnosa awal ya," kata Pjs Ketua Umum Komnas PA Lia Latifah, saat dihubungi wartawan, Senin (16/10/2023).


Baca juga: Sosok Milenial Saddam Al Jihad Terpilih Jadi Ketua IKA Fisip UNPAD 2023-2027

Baca juga: Profil dan Biodata Claudia Adinda Istri Derby Romero, Terungkap Agama dan Perjalanan Kariernya

Baca juga: Viral Reza Demansa di Twitter Ngaku PNS Kemensekneg Tipu Banyak Wanita, Ternyata Kader PSI dan Pernah Jadi Ketum Termuda

Baby blues syndrome adalah gangguan kesehatan mental yang dialami wanita pasca melahirkan. Gangguan ini ditandai dengan munculnya perubahan suasana hati, seperti gundah dan sedih secara berlebihan. Umumnya, gejala baby blues syndrome dapat memburuk pada hari ke 3-4 setelah melahirkan dan berlangsung selama 14 hari.

Gejala ini biasanya muncul di minggu pertama setelah persalinan, namun bisa juga terjadi di beberapa minggu kemudian. Di samping itu, ciri khas dari baby blues syndrome adalah ibu menjadi tidak sabaran. Mereka akan merasa apa yang dilakukan oleh orang lain menjadi lambat dan tidak sesuai dengan keinginan.

Namun terkait dengan dugaan ibu dari bayi yang ditenggelamkan ke dalam ember berisi air adalah seorang anggota Kopassus, kata Bintoro, pihaknya masih mendalaminya. Karena, dia enggan berspekulasi perihal adanya dugaan bahwa korban merupakan anak dari anggota Kopassus.

Sumber:

UPDATE TERBARU