Tuesday 11th of November 2025

Kasus Rahim Wanita 'Copot' Usai Melahirkan di Dukun Beranak Viral Setelah Podcast Raditya Dika Tayang, Begini Kronologi dan Risiko Medis!

Kasus Rahim Wanita 'Copot' Usai Melahirkan di Dukun Beranak Viral Setelah Podcast Raditya Dika Tayang, Begini Kronologi dan Risiko Medis!

--

ASCOMAXX.com — Sebuah kasus medis mengejutkan viral di Jawa Barat, di mana seorang wanita dilaporkan mengalami kondisi ekstrem yaitu rahim yang “copot” atau lepas dari posisi normalnya setelah melahirkan dengan bantuan dukun beranak. Menurut keterangan dr. Gia Pratama, kejadian ini terjadi saat dirinya bertugas di IGD RSUD Dokter Selamat Garut pada dini hari. 

Kronologi bermula ketika sang ibu melahirkan di luar fasilitas medis formal, dengan bantuan seorang dukun beranak yang disebut “Pak Raji”. Setelah bayi lahir, plasenta yang seharusnya keluar secara alami dalam jangka waktu tertentu justru ditarik secara paksa melalui tali pusar oleh dukun tersebut.


More article: Roy Suryo Ditetapkan Tersangka Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo : Tidak Ada Penahanan!

More article: Link DANA Kaget Hari Ini Terbaru: Cek dan Klaim Saldo Gratis Sekarang Juga Sebelum Habis!

Hasilnya, rahim pasien “turun” hingga akhirnya lepas dari tubuhnya dan ditaruh dalam kantong plastik hitam yang dibawa ke IGD oleh pihak keluarga. 

“(Perawat) tunjukin ke aku kantong kresek warna hitam, isinya tahu nggak apa bang? … Masya Allah, ini rahim,” ujar dr Gia saat bercerita.  Kondisi pasien kemudian sangat kritis dengan pendarahan hebat, kehilangan darah, dan nyaris kehilangan nyawa. Beruntung tim medis berhasil melakukan tindakan darurat sehingga pasien dapat selamat. 

Apa itu kondisi “rahim copot”?

Kondisi yang secara populer disebut “rahim copot” dalam dunia medis dikenal sebagai Prolaps Uteri — yaitu turunnya rahim (uterus) dari posisi normalnya ke dalam atau keluar dari vagina akibat melemahnya jaringan otot penopang panggul. Namun dalam kasus viral ini, penyebabnya bukan berupa prolaps kronis melainkan trauma akut setelah persalinan dan penanganan yang salah.

Sumber:

UPDATE TERBARU